Latest Entries »

grey hat

Peretas bersertifikat (atau Certified Ethical Hacker) merupakan aktivitas yang yang dilakukan oleh seorang peretas dengan seizin dan sepengetahuan pemilik dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat keamanan pada suatu sistem. Kegiatan peretas yang dilakukan tanpa sepengetahuan dan izin dari pemilik, walaupun memiliki tujuan yang baik tidak dapat dikategorikan sebagai peretas yang beretika dan berisiko mendapat ancaman hukuman yang sesuai jika korban merasa tidak senang dengan perbuatan peretas.

Tahapan aktivitas hacking

Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan tertentu yang dilakukan dalam aktivitas yang dilakukan oleh seorang peretas.
Reconnaissance

Reconnaissance atau pengintaian adalah tahap mengumpulkan data. Peretas akan mengumpulkan semua data sebanyak-banyaknya mengenai target. Proses pengintaian terbagi menjadi dua yaitu pengintaian secara aktif dan pasif.

* Pengintaian secara pasif adalah proses pengumpulan data tanpa berhubungan langsung dengan target
* Pengintaian secara aktif adalah proses pengumpulan data dengan berhubungan dengan target. Peretas melakukan aktivitas terhadap korban atau lingkungan korban untuk bisa mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.

Scanning

Scanning merupakan tanda dari dimulainya sebuah serangan oleh peretas (pre-attack). Pada tahap ini, peretas akan mencari berbagai kemungkinan yang dapat digunakan untuk mengambil alih komputer atau sistem dari target. Tahapan ini dapat dilakukan jika informasi yang didapat pada tahap reconnaissance mencukupi sehingga peretas bisa mencari “jalan masuk” untuk menguasai sistem. Berbagai peralatan (tools) dapat membantu seorang peretas untuk melalui tahapan ini.
[sunting] Pengambilan alih

Pada tahap ini peretas akan memulai proses penyerangan terhadap komputer atau sistem korban melalui penetrasi setelah peretas mengetahui kelemahan dari komputer atau sistem korban.
Memelihara akses

Setelah mendapatkan kekuasaan terhadap suatu sistem, terdapat kemungkinan ulah peretas diketahui oleh korban sehingga akan timbul tindakan dari korban untuk memperbaiki kelemahan dari sistemnya. Seorang peretas akan mempertahankan kekuasaannya terhadap sistem tersebut dengan berbagai cara seperti menanamkan backdoor, rootkit, trojan, dan lain-lain. Agar dapat mempertahankan kekuasaannya, peretas bahkan bisa memperbaiki beberapa kelemahan yang ada pada komputer atau sistem korban agar peretas lain tidak bisa memanfaatkannya untuk mengambil alih komputer atau sistem yang sama.
Menutupi jejak

Agar kegiatan dari seorang peretas tidak diketahui oleh korban, maka ada tahapan saat peretas menghapus log file serta menutupi semua jejak yang mungkin ditinggalkan. Maka itu seringkali korban tidak menyadari akan aktivitas peretas karena mereka membuatnya dalam modus tersembunyi (hidden).
Teknologi hacking

Untuk menguasai komputer korban, peretas hanya perlu mengeksploitasi salah satu elemen yang bermasalah pada komputer korban. Elemen-elemen atau jenis serangan bisa dikelompokan menjadi beberapa bagian.
Level sistem operasi

Banyaknya patch yang harus di-install dalam jangka waktu tertentu merupakan kelemahan dari sistem operasi pada umumnya, hal ini dapat diperbaiki dengan rajin meng-update komputer atau sistem dengan tambahan patch yang disediakan oleh vendor sistem operasi seperti Windows atau Linux.
Level aplikasi

Aplikasi-aplikasi biasanya memiliki kelemahan-kelemahan tertentu saat pembuatnya menyusun aplikasi tersebut. Hal ini dapat menyebabkan peretas memanfaatkan kelemahan-kelemahan tersebut.
Shrink wrap code

Banyak dari program-program memiliki fitur tambahan yang tidak disadari oleh penggunanya, yang malah bisa merusak sistem tersebut.
Kesalahan konfigurasi

Beberapa sistem bisa memiliki kesalahan konfigurasi atau berada pada tingkat kemanan terendah untuk meningkatkan pemanfaatan bagi penggunanya, yang sebenarnya malah menimbulkan kelemahan pada sistem dan mendatangkan ancaman.
Pengelompokan peretas

Peretas bisa dikelompokan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Peretas yang beretika terdapat dalam golongan kategori white hat hacker, namun ada juga yang terdapat dalam kategori grey hat hacker yang kemudian menjadi profesional kemanan dan menggunakan kemampuan mereka sesuai dengan peraturan peretas yang beretika
Black hat hacker

Black hat hacker adalah jenis peretas yang menggunakan kemampuan mereka untuk melakukan hal-hal yang dianggap melanggar hukum dan merusak. Ini adalah tipe peretas yang selalu digambarkan dan mendapatkan berita dari media massa karena ulah mereka. Kelompok ini juga disebut sebagai cracker.
White hat hacker

White hat hacker adalah jenis peretas yang menggunakan kemampuan mereka untuk menghadapi black hat hacker. Umumnya mereka adalah profesional yang bekerja pada perusahaan keamanan dan disebut sebagai security analys, security consultant dan sebagainya.
Grey hat hacker

Grey hat Hacker adalah jenis peretas yang bergerak diwilayah abu-abu, terkadang menjadi black hat hacker namun bisa juga menjadi white hat hacker.
Proses kerja peretas yang beretika

Kegiatan peretas yang beretika dilakukan secara terstruktur dan sesuai dengan peraturan. Sedalam dan sejauh apa tes keamanan yang dilakukan tergantung pada keinginan dan kebutuhan klien. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan seorang peretas yang beretika sebelum memulai kegiatannya:

1. Berbicara dengan klien, mendiskusikan apa yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dicapai.
2. Menyiapkan dan menandatangani dokumen NDA (NonDisclosure Agreement) bersama dengan klien.
3. Menyusun tim peretas dan menyiapkan jadwal tes keamanan.
4. Melakukan tes keamanan.
5. Melakukan analisis dari hasil tes kemanan dan menyiapkan laporan.
6. Mempresentasikan laporan kepada klien.

Jenis tes
Black-box hacking

Metode ini memposisikan peretas sebagai orang dari luar perusahaan yang tidak mengetahui perusahaan tersebut. Peretas akan mencoba mencari informasi dari segala sumber informasi yang bisa didapatkan dan mencoba menerobos ke dalam perusahaan.
White-box hacking

Metode ini memposisikan peretas sebagai orang yang telah mengetahui segala hal tentang perusahaan baik secara teknis maupun non-teknis, bahkan seorang yang memiliki akses ke dalam source code program dan segala informasi penting lainnya. Jadi peretas telah mengetahui bagaimana jaringan perusahaan dibentuk, sistem operasi yang digunakan, pertahanan yang dimiliki, prosedur dan segalanya. Dengan informasi detail semacam ini, peretas yang beretika akan mencoba menerobos ke dalam perusahaan untuk melihat kelemahan yang ada pada sistem pertahanan.
Grey-box hacking

Metode ini juga dikenal dengan internal testing atau penetrasi/pengujian yang dilakukan didalam jaringan perusahaan. Metode ini memiliki asumsi bahwa peretas mengetahui informasi sistem yang digunakan namun dalam tahap yang terbatas.
Vulnerability research and tools

Vulnerability research merupakan salah satu cara untuk mengasah dan mengikuti perkembangan dalam dunia kegiatan peretas. Vulnerability research merupakan proses menemukan dan mencari kelemahan yang memungkinkan suatu sistem di-hack. Beberapa situs sangat membantu dalam hal ini karena melaporkan berbagai permasalahan pada berbagai perangkat lunak. Contohnya adalah Securitytracker, Securiteam, Hackerstorm, Secunia, Hackerwatch, Securityfocus, National Vulnerabillity Database, SCMagazine, Zone-h, dan Milw0rm.
Hacktivism

Hacktivism mengacu pada aktivitas peretas yang bermaksud untuk menyampaikan pesan agar didengar oleh orang-orang tanpa diketahui identitasnya. Kegiatan ini memiliki tujuan tertentu seperti tujuan sosial atau politik. Kebanyakan dari peretas ini berpartisipasi dalam aktivitas seperti serangan terhadap website, membuat virus atau kegiatan lain yang mendukung tujuan mereka. Target dari hacktivism biasanya agensi pemerintah, kelompok politik atau golongan lain yang dianggap “salah” atau “buruk”.
Laporan kerja peretas beretika

Hasil dari penetrasi jaringan atau security audit adalah laporan dari peretas yang beretika. Laporan ini menjelaskan detail dari kegiatan peretas, jenis tes yang dilakukan dan metode yang digunakan. Hasil ini akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem. Laporan ini harus dijaga kerahasiaannya karena menampilkan risiko keamanan dan kelemahan dari suatu sistem yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Jika laporan ini jatuh pada tangan yang salah, akan menyebabkan kehancuran pada perusahaan tersebut.

White hat hacker adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada peretas yang secara etis menunjukkan suatu kelemahan dalam sebuah sistem komputer. White hat secara umum lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana melindungi sebuah sistem, dimana bertentangan dengan black hat yang lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana menerobos sistem tersebut.
Daftar isi

Pengertian

Peretas putih atau White hat hacker adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada peretas yang secara etis menunjukkan suatu kelemahan dalam sebuah sistem komputer. White hat secara umum lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana melindungi sebuah sistem, dimana bertentangan dengan black hat yang lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana menerobos sistem tersebut. Topi putih atau peretas putih adalah pahlawan atau orang baik, terutama dalam bidang komputer, dimana ia menyebut etika hacker atau penetrasi penguji yang berfokus pada mengamankan dan melindungi IT sistem.

White hat hacker atau peretas suci, juga dikenal sebagai “good hacker,” adalah ahli keamanan komputer, yang berspesialisasi dalam penetrasi pengujian, dan pengujian metodologi lain, untuk memastikan bahwa perusahaan sistem informasi yang aman. Pakar keamanan ini dapat memanfaatkan berbagai metode untuk melaksanakan uji coba mereka, termasuk rekayasa sosial taktik, penggunaan alat-alat hacking, dan upaya untuk menghindari keamanan untuk mendapatkan

Tipe dan ciri

Black hat SEO taktik seperti spamdexing, berusaha untuk mengarahkan hasil pencarian ke halaman target tertentu dengan cara yang bertentangan dengan mesin pencari ‘terms of service, sedangkan metode topi putih umumnya disetujui oleh mesin pencari. peretas putih cenderung menghasilkan hasil yang baik dan legal, sedangkan topi hitam mengantisipasi bahwa situs mereka mungkin pada akhirnya akan dilarang baik sementara atau secara permanen setelah mesin pencari menemukan apa yang mereka lakukan. Dalam industri film, topi putih adalah seseorang di barat film di mana karakter seperti akan mengenakan putih topi kontras dengan penjahat topi hitam. Contoh karakter seperti Red Ryder, Tom Mix, dan The Lone Ranger.Beberapa contoh nama white hacker yang terkenal diantaranya memiliki nama samaran(nick name) :COOL, SIX_WINGED_ANGEL, /_i_c_u_s_\, LIGHT_WING, yang berperan menekan penyebaran virus di komputer dan menghapus situs-situs penyerang yang menjebak pengunanya dengan cara mengunakan worm/virus yang memperkuat sistem anti virus bawaan dan membantu perusahaan raksasa seperti facebook and multiply.white hacker dibagi menjadi 2 tipe : Tim agresor disebut “merah”, dan tim Pertahanan disebut “biru” tim.
[sunting] Sejarah Hacker

Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata bahasa Inggris “hacker” pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.

Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebut orang-orang ini cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas.

Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan.

Peretas memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para peretas dipahami dibagi menjadi dua golongan: White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat

== Sejarah Hacker ==

Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata bahasa Inggris “hacker” pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.

Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebut orang-orang ini cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas.

Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan.

Peretas memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para peretas dipahami dibagi menjadi dua golongan: White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers.

hacker=danger

In common usage, a hacker is a person who breaks into computers, but does no harm, usually for fun or just the challenge.[1] The subculture that has evolved around hackers is often referred to as the computer underground but is now an open community. Hackers are people who are motivated by curiosity and adventurer’s spirit.[2]

Other uses of the word hacker exist that are not related to computer security (computer programmer and home computer hobbyists), but these are rarely used by the mainstream media because of the common stereotype that is in TV and movies. Some would argue that the people that are now considered hackers are not hackers, as before the media described the person who breaks into computers as a hacker there was a hacker community. This group was a community of people who had a large interest in computer programming, often sharing, without restrictions, the source code for the software they wrote. These people now refer to the cyber-criminal hackers as “crackers”

//

History

Hacking developed alongside “Phone Phreaking“, a term referred to exploration of the phone network without authorization, and there has often been overlap between both technology and participants. Bruce Sterling traces part of the roots of the computer underground to the Yippies, a 1960s counterculture movement which published the Technological Assistance Program (TAP) newsletter. [4]. Other sources of early 70s hacker culture can be traced towards more beneficial forms of hacking, including MIT labs or the homebrew club, which later resulted in such things as early personal computers or the open source movement.

Artifacts and customs

The computer underground[1] is heavily dependent on technology. It has produced its own slang and various forms of unusual alphabet use, for example 1337speak. Writing programs and performing other activities to support these views is referred to as hacktivism. Some go as far as seeing illegal cracking ethically justified for this goal; the most common form is website defacement.[citation needed] The computer underground is frequently compared to the Wild West.[5] It is common among hackers to use aliases for the purpose of concealing identity, rather than revealing their real names.

Hacker groups

Main articles: Hacker conference and Hacker group

The computer underground is supported by regular real-world gatherings called hacker conventions or “hacker cons”. These drawn many people every year including SummerCon (Summer), DEF CON, HoHoCon (Christmas), ShmooCon (February), BlackHat, Hacker Halted, and H.O.P.E..[citation needed] They have helped expand the definition and solidify the importance of the computer underground.[citation needed]

Hacker attitudes

Several subgroups of the computer underground with different attitudes and aims use different terms to demarcate themselves from each other, or try to exclude some specific group with which they do not agree. Eric S. Raymond (author of The New Hacker’s Dictionary) advocates that members of the computer underground should be called crackers. Yet, those people see themselves as hackers and even try to include the views of Raymond in what they see as one wider hacker culture, a view harshly rejected by Raymond himself. Instead of a hacker/cracker dichotomy, they give more emphasis to a spectrum of different categories, such as white hat, grey hat, black hat and script kiddie. In contrast to Raymond, they usually reserve the term cracker to refer to black hat hackers, or more generally hackers with unlawful intentions.

White hat

Main article: White hat

A white hat hacker breaks security for non-malicious reasons, for instance testing their own security system. This type of hacker enjoys learning and working with computer systems, and consequently gains a deeper understanding of the subject. Such people normally go on to use their hacking skills in legitimate ways, such as becoming security consultants. The word ‘hacker’ originally included people like this, although a hacker may not be someone into security.

Grey hat

Main article: Grey hat

A grey hatted hacker is a hacker of ambiguous ethics and/or borderline legality, often frankly admitted.

Black hat

Main article: Black hat

A black hat hacker, sometimes called “cracker”, is someone who breaks computer security without authorization or uses technology (usually a computer, phone system or network) for vandalism, credit card fraud, identity theft, piracy, or other types of illegal activity.

Script kiddie

Main article: Script kiddie

A script kiddie is a non-expert who breaks into computer systems by using pre-packaged automated tools written by others, usually with little understanding of the underlying concept. These are the outcasts of the hacker community.

Hacktivist

Main article: Hacktivism

A hacktivist is a hacker who utilizes technology to announce a social, ideological, religious, or political message. In general, most hacktivism involves website defacement or denial-of-service attacks. In more extreme cases, hacktivism is used as tool for Cyberterrorism.

Common methods

A typical approach in an attack on Internet-connected system is:

  1. Network enumeration: Discovering information about the intended target.
  2. Vulnerability analysis: Identifying potential ways of attack.
  3. Exploitation: Attempting to compromise the system by employing the vulnerabilities found through the vulnerability analysis.[6]

In order to do so, there are several recurring tools of the trade and techniques used by computer criminals and security experts.

Security exploit

A security exploit is a prepared application that takes advantage of a known weakness. Common examples of security exploits are SQL injection, Cross Site Scripting and Cross Site Request Forgery which abuse security holes that may result from substandard programming practice. Other exploits would be able to be used through FTP, HTTP, PHP, SSH, Telnet and some web-pages. These are very common in website/domain hacking.

Vulnerability scanner

Main article: Vulnerability scanner

A vulnerability scanner is a tool used to quickly check computers on a network for known weaknesses. Hackers also commonly use port scanners. These check to see which ports on a specified computer are “open” or available to access the computer, and sometimes will detect what program or service is listening on that port, and its version number. (Note that firewalls defend computers from intruders by limiting access to ports/machines both inbound and outbound, but can still be circumvented.)

Password cracking

Main article: Password cracking

Packet sniffer

Main article: Packet sniffer

A packet sniffer is an application that captures data packets, which can be used to capture passwords and other data in transit over the network.

Spoofing attack

Main article: Spoofing attack

A spoofing attack involves one program, system, or website successfully masquerading as another by falsifying data and thereby being treated as a trusted system by a user or another program. The purpose of this is usually to fool programs, systems, or users into revealing confidential information, such as user names and passwords, to the attacker.

Rootkit

Main article: Rootkit

A rootkit is designed to conceal the compromise of a computer’s security, and can represent any of a set of programs which work to subvert control of an operating system from its legitimate operators. Usually, a rootkit will obscure its installation and attempt to prevent its removal through a subversion of standard system security. Rootkits may include replacements for system binaries so that it becomes impossible for the legitimate user to detect the presence of the intruder on the system by looking at process tables.

Social engineering

Social Engineering is the art of getting persons to reveal sensitive information about a system. This is usually done by impersonating someone or by convincing people to believe you have permissions to obtain such information.

Trojan horse

A Trojan horse is a program which seems to be doing one thing, but is actually doing another. A trojan horse can be used to set up a back door in a computer system such that the intruder can gain access later. (The name refers to the horse from the Trojan War, with conceptually similar function of deceiving defenders into bringing an intruder inside.)

Virus

Main article: Computer virus

A virus is a self-replicating program that spreads by inserting copies of itself into other executable code or documents. Therefore, a computer virus behaves in a way similar to a biological virus, which spreads by inserting itself into living cells.

While some are harmless or mere hoaxes most computer virus are considered malicious.

Worm

Main article: Computer worm

Like a virus, a worm is also a self-replicating program. A worm differs from a virus in that it propagates through computer networks without user intervention. Unlike a virus, it does not need to attach itself to an existing program. Many people conflate the terms “virus” and “worm”, using them both to describe any self-propagating program.

Key loggers

Main article: Keystroke logging

A keylogger is a tool designed to record (‘log’) every keystroke on an affected machine for later retrieval. Its purpose is usually to allow the user of this tool to gain access to confidential information typed on the affected machine, such as a user’s password or other private data. Some key loggers uses virus-, trojan-, and rootkit-like methods to remain active and hidden. However, some key loggers are used in legitimate ways and sometimes to even enhance computer security. As an example, a business might have a key logger on a computer that was used as at a Point of Sale and data collected by the key logger could be use for catching employee fraud.

Notable intruders and criminal hackers

Notable Security Hackers

Kevin Mitnick

Main article: Kevin Mitnick

Kevin Mitnick is a computer security consultant and author, formerly the most wanted computer criminal in United States history.

Eric Corley

Main article: Eric Gorden Corley

Eric Corley (also known as Emmanuel Goldstein) is the long standing publisher of 2600: The Hacker Quarterly. He is also the founder of the H.O.P.E. conferences. He has been part of the hacker community since the late ’70s.

Fyodor

Main article: Gordon Lyon

Gordon Lyon, known by the handle Fyodor, authored the Nmap Security Scanner as well as many network security books and web sites. He is a founding member of the Honeynet Project and Vice President of Computer Professionals for Social Responsibility.

Solar Designer

Main article: Solar Designer

Solar Designer is the pseudonym of the founder of the Openwall Project.

Michał Zalewski

Main article: Michal Zalewski

Michał Zalewski (lcamtuf) is a prominent security researcher.

Gary McKinnon

Main article: Gary McKinnon

Gary McKinnon is a British hacker facing extradition to the United States to face charges of perpetrating what has been described as the “biggest military computer hack of all time”.

my name is jordy

i a new guy in blog

so i very appreciate if give me some coment or critics